Eksistensi Partai Politik Dalam Persepsi Publik [The Existence of The Political Parties in Public Perception]
Abstract
A democratic country needs political parties. They become the driving force in the implementation of democracy in Indonesia considering the important role that they play in various political processes in the legislature, government, and other state institutions. Given the importance of political parties in Indonesia in the Reform era, it turns out that most problems come from political parties. This paper aims to gain an understanding of the development and role of political parties in the Reform era based on the public perception of the existence of political parties. Based on the objective of the study, the significance of this study can hopefully be elicited, which is to provide an understanding and an input on the development and role of political parties in the Reform era. Results of the study suggests that public perception of the performance of political parties as political infrastructure was still poor and that political parties were also responsible for the poor performance of the political superstructure institutions. Therefore, the researcher recommends that political parties internally need to strengthen party institutionalization, while on the other hand, there needs to be an effort to simplify party systems in Indonesia.
Abstrak
Sebuah negara demokratis membutuhkan adanya partai politik. Partai politik menjadi tulang punggung bagi berjalannya demokrasi di Indonesia, sebab peran penting dalam aneka proses politik di lembaga legislatif, pemerintahan, dan lembaga-lembaga negara lainnya tidak bisa dilepaskan dari partai politik. Mengingat pentingnya posisi partai politik di Indonesia pada era reformasi ini, malah ternyata letak permasalahan ada di partai politik. Penulisan ini memiliki tujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai perkembangan dan peran partai politik di era reformasi berdasarkan persepsi masyarakat atas eksistensi partai politik. Dari tujuan itu diharapkan dapat dihasilkan kegunaan kajian ini, yakni memberikan pemahaman dan masukan terhadap perkembangan dan peran partai politik di era reformasi ini. Penulisan ini menemukan fakta bahwa persepsi publik atas kinerja partai politik sebagai infrastruktur politik masih buruk dan partai politik juga dianggap bertanggung jawab atas masih buruknya kinerja lembaga suprastruktur politik. Oleh karena itu, rekomendasi yang ditawarkan adalah partai politik secara internal perlu melakukan penguatan institusionalisasi partai, di sisi lain perlu adanya upaya penyederhanaan sistem kepartaian di Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amal, Ichlasul, ed., Teori-Teori Mutakhir Partai Politik (Edisi Revisi), Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1996.
Apinino, Rio, “Membedah Potensi Golput di Pilpres 2019,” Tirto.id, 12 Agustus 2018, diakses 14 Maret 2019, https://tirto.id/membedah-potensi-gelombang-golput-di-pilpres-2019,cRYi
Asshiddiqie, Jimly, “Penguatan dan Penataan Partai Politik di Masa Depan,” Jurnal Ketatanegaraan, no. 05, (November 2017).
Arifin, Anwar, Pencitraan dalam Politik (Strategi Pemenangan Pemilu dalam Perspektif Komunikasi Politik), Bandung: Pustaka Indonesia, 2006.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi), Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Azwar, Rully Chairul, “Partai Politik Ditengah Ancaman “Virus” Oligarki dan Politik Kartel,” Jurnal Ketatanegaraan, no. 05, (November 2017).
Budiardjo, Miriam, Dasar-dasar Ilmu Politik (Edisi Revisi), Jakarta: Gramedia, 2008.
Budiarti, Aisyah Putri, Personalisasi Partai Politik di Indonesia Era Reformasi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2018.
Duverger, Maurice, Partai Politik dan Kelompok-kelompok Penekan, penerj. Laila Hasyim, Bina Aksara, 1984.
Efriza, “Reformasi Kepartaian di Indonesia,” Radar Sulbar, 21 Oktober 2014.
Ekawati, Esty, “Pandangan Ahli Pemetaan Kondisi Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan Menjelang Pemilu Serentak 2019,” makalah disajikan pada pertemuan untuk penyampaian rilis hasil Survei Ahli oleh LIPI, di Hotel JS Luwansa, Selasa 7 Agustus 2018.
Ellwin, Warsito dan Subagyo, Hari, Konstituen Pilar Utama Partai Politik, Jakarta: Friedrich Naumann Stiftung, 2011.
Faiz, Ahmad, “Survei: DPR dan Partai Tidak Dipercaya Publik,” Koran Tempo, 15 Agustus 2016.
Faiz, Ahmad, “Survei: Partai Politik Semakin Tak Dipercaya,” Koran Tempo, 23 Maret 2017.
Fatah, Eep Saefulloh, “Gejala Partai Mengambang,” Kompas, 18 November 2006.
Fatah, Eep Saefulloh, Pengkhianatan Demokrasi ala Orde Baru: Masalah dan Masa Depan Demokrasi Terpimpin Konstitusional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Haris, Syamsuddin, Partai, Pemilu, dan Parlemen Era Reformasi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014.
Heywood, Andrew, Politik (Edisi Keempat), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Ishiyama, John T., dan Breuning, Marijke, ed., Ilmu Politik Dalam Paradigma Abad Ke-21 (Jilid 1), Jakarta: Kencana, 2013.
Kartawidjaja, Pipit R., dan Kusumah, Mulyana W., Kisah Mini Partai Politik (Jakarta: Closs dan 7 Strategic Studies, 2003).
Katz, Richard S., dan Crotty, William, Handbook Partai Politik, Bandung: Nusamedia, 2015.
Labolo, Muhadam, dan Ilham, Teguh, Partai Politik dan Sistem Pemilihan Umum di Indonesia: Teori, Konsep dan Isu Strategis, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015.
Laporan Survei di presentasikan pada 12 September 2017, yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS), diakses 20 April 2019, https://www.csis.or.id/uploaded_file/event/pemaparan_hasil_survei_opini_ publik_tiga_tahun_pemerintahan_joko_widodo___jusuf_kalla__kinerja_pemerintahan_dan_peta_politik_nasional__notulen.pdf
Lisfianti, Widya, dan Dahwilani, Dani, “90 Persen Pilkada Berpotensi Jadi Tersangka,” iNews, 07 Maret 2018, diakses 25 Februari 2019, http://www.inews.id/multimedia/read/90-persen-peserta-pilkada-berpotensi-jadi-tersangka?sub_slug=video
Madira, Salman, “Selain Ketum PPP Romi Ini 4 Pemimpin Parpol yang Pernah Ditindak KPK karena Korupsi,” 15 Maret 2019, diakses 15 Maret 2019, https://news.okezone.com/read/2019/03/15/337/2030483/selain-ketum-ppp-romi-ini-4-pemimpin-parpol-yang-pernah-ditindak-kpk-karena-korupsi
Ma’shum, Saifullah, DPR Terhormat DPR Dihujat: Refleksi Lima Tahun di DPR Periode 2004-2009 (Catatan Sejarah Sang Wakil Rakyat), Jakarta: Kreasi Cendekia Pustaka, 2012.
Marijan, Kacung, Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca-Orde Baru, Kencana, Jakarta, 2010.
Mukhtar, Umar, dan Hazliansyah, “Survei TII: DPR Lembaga Terkorup,” Republika, 08 Maret 2017, diakses 26 Februari 2019, http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/03/08/omgr7y280-survei-tii-dpr-lembaga-terkorup
Nazir, M., Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.
Noor, Firman, Quo Vadis Demokrasi Kita? Sebuah Respon Terhadap Konsolidasi Demokrasi Indonesia, Jakarta; RMBooks, 2015.
Pilliang, Indra J., “Kebangkitan ‘Partycracy,’” Koran Jakarta, 27 September 2014.
Pradjasto, Antonio, “Partai Politik tak Hanya Kemampuan Memerintah,” Jurnal Jentera, no. 16, (Juni 2007).
Romli, Lili, Problematik Institusionalisasi Partai Politik di Era Reformasi, Jakarta: LIPI, 2017.
Romli, Lili, Mencari Format Sistem Kepartaian Masa Depan, Jurnal Politika, no. 2, (2006).
S., Susanti Agustina, Suryaningtyas, Toto, dan Litbang Kompas, “Jajak Pendapat “Kompas” Mencari Penanda Wakil Rakyat,” Kompas, 31 Juli 2017.
Salang, Sebastian, Potret Partai Politik di Indonesia: Asesmen terhadap Kelembagaan, Kiprah, dan Sistem Kepartaian, Jakarta: Friedrich Naumann Stiftung, 2007.
Skala Survei Indonesia, “Hasil Nasional tentang Kinerja Partai Politik dan Anggota Legislatif,” Oktober 2012.
Sulardi, “Kemunduran Demokrasi,” Koran Tempo, 24 Mei 2017.
Surbakti, Ramlan, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, 1999.
Wibowo, Pramono Anung, Mahalnya Demokrasi Memudarnya Ideologi: Potret Komunikasi Politik Legislator-Konstituen, Jakarta: Kompas, 2013.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.